THE EMPIRE PALACE SURABAYA
Gaya Kekaisaran atau sering disebut dengan Empire Style (1804-1814),
bertahan selama 10 sampai 15 tahun. Ini merupakan periode yang
mengkombinasikan kebesaran dan simbol militer dari Roma dengan motif
Mesir Kuno dan unsur-unsur dari arsitektur Yunani. Motif tradisional
klasik, sudah terlihat dalam pemerintahan Louis XVI. Charles Percier
(1764-1838) dan Pierre Fontaine (1762-1853) merupakan arsitek pada jaman
Empire Style yang desainnya terinspirasi dari simbol perhiasan kerajaan
dari Yunani dan Romawi kuno. Hal ini menjadi daya tari untu meng aji
penerapan desain pada interior ruang publi The Empire Palace yang
terleta di jalan Blauran. Hal yang di aji meliputi elemen pembentu ,
pendu ung, dan perabot dari L bby, Prefuncti n, Hall, D me, dan Penth
use. The Empire Palace Surabaya adalah bangunan publi yang menerap an
gaya Empire Style pada interiornya yang penerapannya dilakukan sesuai
dengan keinginan pemilik gedung.
Ada tiga ruang utama, yang saat ini dioperasikan: Birmingham Palace
yang berkapasitas 1.000 sampai 4 ribu orang; Kensington Palace, ruang
dengan pilar-pilar yang memiliki ruang-ruang untuk
meeting 50-100
orang; Saint Marry berkapasitas 300 – 400 orang; dan Ballroom
berkapasitas 5 ribu orang. Ballroom ini bisa disekat, menjadi 3 ruang
Hall 1A, Hall 1B, dan Hall 2. Masing-masing hall, mampu menampung 100
meja, yang setiap meja dipakai oleh 10 tamu. Soal parkir juga bukan
kendala. Lantaran gedung ini dirancang mampu menghelat beberapa acara
sekaligus, area parkir disediakan di setiap lantai, dengan kapasitas
total mencapai 2 ribu kendaraan. Untuk lalu lalang barang, di setiap
area parkir terdapat
loading dock yang ditunjang lift khusus barang berukuran 15 meter2.